Apa yang Perlu Diketahui Tentang Diabetes Mellitus

Apa yang Perlu Diketahui Tentang Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus adalah suatu kondisi di mana badan tidak mampu memproduksi atau tidak dapat menggunakan insulin secara tepat. Sebelum membahas mengenai insulin, perlu diketahui sedikit ilustrasi mengenai makanan. Makanan yang kita makan akan masuk ke lambung, kemudian diserap. Yang diserap sebagian besar adalah dalam bentuk glukose (gula), yang berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh untuk menghasilkan energi. Kalau glukose ini diserap dalam darah, dia tidak bisa digunakan sebelum masuk ke dalam sel. Jadi energi tidak akan bisa dipakai kalau tidak masuk ke dalam sel.

Untuk memasukkan gula ke dalam sel, ada juru kuncinya. Juru kunci ini adalah insulin. Saat kita makan, jika tubuh dalam kondisi normal, tubuh secara otomatis akan mengeluarkan sejumlah insulin sesuai dengan yang dibutuhkan. Jika tubuh menderita diabetes mellitus, dia tidak bisa memasukkan gula ke dalam sel. Akibatnya kadar gula darah menjadi tinggi karena tidak ada insulin di dalam tubuh. Atau bisa juga insulin sebenarnya ada, tapi tidak bisa bekerja, yang dalam hal ini disebut resistensi insulin.

Otak manusia ibarat komputer. Otak adalah pusat dari tubuh manusia yang ditunjang oleh semua organ dalam tubuh manusia. Jantung bekerja untuk otak kita, tangan bekerja untuk otak kita, mata bekerja untuk otak kita. Jika otak kita tidak bekerja itu sama dengan komputer yang di-shut down. Otak memerlukan gula, tidak bisa makanan lain. Tidak bisa lemak, tidak bisa protein. Hanya gula. Untuk bisa masuk ke dalam otak, gula tidak membutuhkan insulin. Jadi walaupun kadar gula dalam tubuh tinggi, otak tetap bisa bekerja. Orang masih bisa hidup karena otak masih bekerja. Ini adalah suatu perkecualian.

Badan kita sebenarnya memproduksi gula. Gula diproduksi di dalam liver. Jadi liver adalah pabrik gula dalam tubuh. Maka dari itu, jika kondisi liver di dalam tubuh mulai merosot, produksi gula dalam tubuh akan menurun. Jika seorang penderita diabetes memutuskan untuk tidak mau makan, hal ini malah tidak akan menyelesaikan masalah, karena dengan tidak adanya makanan maka tubuh tidak akan mempunyai energi. Bila tidak ada makanan yang masuk, gula tidak akan bisa diproduksi, sedangkan otak memerlukan gula sebagai bahan bakar. Hal ini akan menyebabkan otak mati. Karena otak adalah pusat dari tubuh manusia, jika otak mati sama saja dengan tubuh mati.

Jika pabrik gula dalam tubuh adalah liver, pabrik insulinnya adalah pankreas. Jika kadar gula turun maka liver akan memberikan sinyal kepada pankreas untuk mengeluarkan glucagon. Jika kadar gula tinggi, yang keluar adalah insulin, sehingga terjadi suatu keseimbangan. Ini yang tidak terjadi pada penderita diabetes. Ada pula keadaan di mana kadar glucagon berlebihan tapi insulinnya normal. Kalau ini yang terjadi, gula darah akan tetap tinggi karena produksi gula merupakan tanggung jawab glucagon. Jadi dengan kata lain, diet belaka tidak akan menyelesaikan masalah.

Sekalipun kita tidak mengalami gejala apapun, tetapi jika gula darah kita terlalu tinggi, maka ia akan merusak pembuluh darah dan jantung, mata, ginjal, dan syaraf. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya komplikasi. Jika sudah terjadi komplikasi, dampaknya akan irreversible (tidak bisa dikembalikan ke keadaan semula).

Mitos dan fakta seputar diabetes:

  • Diabetes tidak perlu dikuatirkan. Hanya gula darah yang sedikit tinggi. Tidak ada masalah.
    Fakta: diabetes adalah keadaan yang serius dan fatal. Tetapi kita bisa melakukan banyak hal untuk mengatasinya.
  • Kalau saya minum pil, maka saya tidak perlu lagi melakukan diet maupun olah raga.
    Fakta: obat, pengaturan makan dan aktifitas fisik merupakan hal-hal yang tidak bisa dipisahkan dari metode pengobatan diabetes.
  • Jika saya menderita diabetes, tidak ada yang bisa dikerjakan untuk mencegah masalah kesehatan.
    Fakta: penelitian membuktikan, dengan mengatur gula darah, tekanan darah dan kolesterol, dapat membantu mencegah komplikasi.
  • Penderita diabetes bisa disembuhkan, jika mau minum obat secara teratur.
    Fakta: diabetes merupakan penyakit degeneratif yang tidak bisa disembuhkan.
  • Penderita diabetes tidak boleh makan gula atau nasi.
    Fakta: penderita diabetes boleh makan yang manis-manis atau nasi.
  • Madu bisa digunakan untuk mengobati diabetes.
    Fakta: simple karbohidrat harus dihindari.
  • Diabetes disebabkan karena banyak makan gula.
    Fakta: diabetes disebabkan oleh resistensi insulin dan kegagalan sekresi insulin.
  • Jika sang bapak menderita diabetes, anak perempuannya yang akan terkena diabetes.
    Fakta: jika orang tuanya menderita diabetes, maka semua anaknya, baik laki-laki maupun perempuan, akan beresiko tinggi terkena diabetes.
  • Jika penderita diabetes menggunakan insulin, maka seumur hidup dia akan tergantung pada insulin.
    Fakta: semua manusia tergantung pada insulin. Masalahnya adalah apakah kebutuhan akan insulin itu bisa dipenuhi oleh tubuh atau harus di-“impor”.
  • Jika kita minum obat diabetes terlalu banyak, maka ginjal akan rusak.
    Fakta: dengan mengontrol gula darah, ginjal kita bisa terselamatkan.

Secara statistik, jika HBA1C (kadar gula rata-rata) bisa turun 1% saja, ini bisa mencegah adanya komplikasi. Masalahnya adalah bukan apa yang dimakan, tapi berapa banyak yang dimakan. Sebagai ilustrasi, banyak orang bilang bahwa orang yang menderita diabetes disebabkan karena orang tersebut banyak makan makanan yang mengandung gula. Ini tidak benar. Tetapi penderita diabetes sebaiknya menanamkan ke dalam benaknya bahwa less sugar is better (lebih sedikit gula, lebih baik).

Gejala umum orang yang mengidap diabetes adalah poli urine (sering buang air kecil), poli lipsi (sering minum), dan berat badan turun tanpa sebab yang jelas. Tetapi sebaiknya kita tidak menunggu gejala ini datang baru periksa ke dokter, karena jika demikian, maka sudah terlambat untuk mengobatinya. Jadi alangkah baiknya kita memeriksakan diri ke dokter sebelum gejala-gejala ini datang.

Tipe-tipe diabetes:

  • Tipe 1
  • Tipe 2:
    • Pre diabetes
      • Gula darah puasa yang tidak seimbang
      • Gula darah acak yang tidak seimbang
  • Gestational Diabetes Mellitus
  • Lainnya

Diabetes tipe 1 biasa terjadi pada anak-anak, di mana bila anak yang menderita diabetes tidak mendapat suntikan, dia bisa langsung pingsan atau koma. Diabetes tipe 2 masih bisa diatasi dengan obat-obatan. Gestational Diabetes Mellitus terjadi apabila seorang wanita yang gula darahnya tadinya tinggi, begitu dia hamil gula darahnya berubah menjadi normal. Diabetes tipe lain disebabkan oleh virus. Hal ini terjadi apabila seseorang yang tidak punya orang tua yang menderita diabetes tiba-tiba terkena penyakit ini, walaupun dia tadinya hidupnya sehat dan tidak pernah mengidap penyakit apapun sebelumnya.

Tidak ada orang yang tidak beresiko terkena diabetes. Hanya saja ada dua tipe resiko diabetes, yaitu: low risk dan high risk. Jika seseorang mempunyai orang tua yang menderita diabetes dan berat badannya berlebihan (terlalu gemuk), maka orang itu sangat beresiko terkena diabetes tipe 2. Menurut Joslin, keturunan dari penderita diabetes seperti dibekali senjata yang penuh amunisi oleh kedua orang tuanya dan faktor lingkunganlah yang memicu pelatuk senjata tersebut. Jadi faktor lingkungan mendorong/memacu terjadinya penyakit diabetes yang sudah ada di tubuh keturunan diabetes itu. Pola hidup seseorang menentukan terjadi atau tidaknya penyakit tersebut di dalam tubuhnya. Jadi kalau pola hidupnya sehat, pelatuk senjatanya tidak akan tertarik/ditembakkan sampai orang tersebut sudah berusia kira-kira 80 tahun misalnya, saat kondisi tubuhnya sudah mulai merosot.

Pola hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh kesukuan dari seseorang. Misalnya orang Cina sering makan cap cay, orang Arab sering makan nasi kebuli, orang Jawa sering makan pecel, dsb. Hal inilah yang menentukan apakah orang itu menganut pola hidup sehat atau tidak. Jika orang itu hijrah/keluar dari lingkungan pola hidupnya yang tidak sehat ke lingkungan yang pola hidupnya sehat, maka bisa dipastikan orang itu bisa turun kadar gula darahnya. Jadi environment (lingkungan) memegang peranan penting dalam pola hidup seseorang.

Salah satu penyebab umum penyakit diabetes adalah obesitas (kegemukan). Penyebab obesitas adalah:

  • Aktifitas fisik yang kurang
  • Makan terlalu banyak (dalam hal ini terlalu banyak kalori)
  • Minum minuman beralkohol terlalu banyak
  • Hypothyroid
  • Penggunaan obat-obatan
  • Stres

Manusia punya dua vat (lemak) yang berbeda, yaitu white vat dan brown vat. Brown vat bersifat membakar. Bayi yang baru lahir mempunyai brown vat 100% karena dia memerlukan kehangatan. Jadi tubuhnya akan bermekanisme untuk menghasilkan kehangatan sendiri jika bayi tersebut tidak mendapatkan kehangatan dari luar supaya dia bisa bertahan hidup. Saat seseorang menua, vat yang ada dalam tubuhnya berubah menjadi white vat. White vat tidak mengenal pembagian atau pengurangan. Dia hanya mengenal penambahan atau perkalian. White vat akan terus tersimpan di dalam tubuh dan tidak pernah bermetabolisme. Orang yang kegemukan akan menjadi penyebab rusaknya persendian dalam tubuhnya dan beresiko terkena tekanan darah tinggi.

Sebagai ilustrasi lagi, gula tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh karena ada juru kuncinya. Ibaratnya harus ada satpam yang tugasnya membukakan pintu supaya gula bisa masuk ke dalam sel. Kunci untuk masuk ke dalam sel itu adalah insulin. Dalam diabetes, problem yang muncul adalah kuncinya (insulin) ada, tetapi lubang kuncinya yang rusak. Jadi pintunya tidak bisa dibuka. Satu kunci yang harusnya bisa membuka sepuluh pintu, hanya bisa membuka tiga atau dua pintu. Inilah yang disebut resistensi insulin. Lawan dari resistensi adalah sensitif. Jadi kalau sensitif, semua pintu bisa dibuka dan gula bisa masuk semua.

Resistensi insulin adalah kondisi di mana insulin tidak sensitif sehingga badan tidak mampu menggunakan insulin. Bila insulin sensitif, maka insulin punya kemampuan untuk menurunkan gula darah. Hal ini akan merancang penggunaan glukosa untuk otot dan lemak sehingga bisa menekan produksi gula darah. Dalam diabetes, resistensi ini sudah timbul sejak awal dari perjalanan penyakit. Resistensi insulin saja tidak akan menimbulkan diabetes kalau fungsi sel beta normal karena sel beta masih mampu meningkatkan sekresi insulin sebagai kompensasi. Namun jika sel beta sudah tidak berfungsi lagi karena berbagai faktor sedangkan resistensi insulin tetap tinggi, maka penyakit diabetes tidak bisa dihindari lagi.

Tujuan utama penanganan diabetes adalah mencegah komplikasi dan mengurangi gejala. Yang perlu diperhatikan dalam penanganan diabetes adalah:

  • Penanganan bersifat individual yang bergantung pada:
    • Lamanya pasien menderita diabetes
    • Apakah pasien sedang hamil atau tidak
    • Usia pasien
    • Penyakit penyerta pasien
    • Hipoglikemi yang tidak disadari (hypoglicemia unawareness)
    • Keuangan pasien
    • Level motivasi pasien
  • Jika A1c (gula darah rata-rata) tidak bisa dicapai, maka targetnya adalah GD (Gula Darah) pp selain GDP (Gula Darah Puasa)

Cara penanganan diabetes yaitu:

  • Pengaturan pola makan
  • Aktifitas fisik
  • Edukasi
  • Obat anti diabetes

Untuk pengaturan pola makan, disarankan sebagai berikut: isi separuh piring dengan sayur yang tidak mengandung karbohidrat. Makanlah buah-buahan sebagai penutup. Mengontrol porsi makan dapat membuat GD terkontrol dengan baik. Yang penting bukan apa yang dimakan, tetapi berapa banyak yang dimakan.

Diabetes bisa dicegah dengan cara:

  • Merubah pola hidup dengan cara:
  • Memakan makanan yang sehat
  • Olah raga yang teratur
  • Mencapai berat badan yang ideal
  • Meminum obat-obatan
  • Penurunan berat badan dengan bedah

Yang perlu diperhatikan bagi penderita diabetes:

  • Makanan sehat yang bisa dimakan oleh orang non-diabetes boleh dimakan oleh penyandang diabetes.
  • Karbohidrat yang dikonsumsi harus komplek karbohidrat (nasi, singkong, ubi-ubian, kentang, dsb.)
  • Hindari simpel karbohidrat (gula, madu, dsb.)
  • Konsumsi karbohidrat dikurangi.
  • Perbanyak makan buah dan sayur.
  • Tidak boleh makan buah yang terlalu manis terlalu banyak karena jumlah kalorinya tinggi.

_PRINT

Anggota :

idi
pdgi
Pkfi
PDK3MI
Tidak Membuka Cabang